Kamis, 06 Desember 2012

Life

Pasuruan, 6 Desember 2012

Kita sebagai manusia memang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk hidup di dunia hanya sekali saja. Apakah itu dalam jangka waktu yang panjang ataukah pendek tergantung dari diri kita sendiri, bagaimana cara kita dalam menjalani hidup ini. Ada orang yang menjalani hidupnya dengan tanpa perhitungan dan tanpa tujuan yang pasti. Ada yang menjalaninya dengan penuh perhitungan. Tetapi ada pula yang mengalir saja mengikuti alur yang ada, dan kebanyakan orang seperti itu.

Saya termasuk yang orang yang mengalir mengikuti alur kehidupan. Dan alhamdulilah hingga saat ini aliran kehidupan yang saya ikuti masih membawa saya kepada hal-hal yang positif. Sampai suatu saat ada teman saya yang mengatakan bahwa prinsip hidup yang mengalir itu sebenarnya tidaklah baik. Apabila alirannya menuju samudera luas yang banyak ikannya sih enak, tetapi bagaimana jika seandainya alirannya menuju ke selokan yang kotor? Hmm.. Ada benarnya juga yang dia katakan. Kita jangan hanya tergantung kemana aliran kehidupan membawa kita, kita harus mempunyai dayung juga untuk mengarahkan dan menyetir hidup kita menuju kearah yang baik. Sehingga apabila alirannya menuju ke kehidupan yang kurang baik, kita masih ada alat untuk menangkisnya.

Selama 31

tahun lebih saya hidup, 3 tahun terakhir ini adalah saat saya merasakan hidup yang sesungguhnya. Banyak realita kehidupan yang saya temui, kebahagiaan, kesedihan, kelahiran, kematian, cinta, pengkhianatan dan ketulusan. Hal-hal tersebut yang membuat saya belajar apa itu hidup yang sebenarnya. Walaupun sesungguhnya yang saya alami baru secuil saja dari seluruh kehidupan yang ada di dunia ini. Tetapi saya sangat bersyukur, karena kehidupan telah mengajarkan banyak hal kepada saya.

Manfaatkanlah sebaik mungkin hidup anda di dunia ini, karena kesempatan kita hanya sekali saja. Buatlah hidup kita menjadi semudah mungkin, janganlah memperumitnya. Karena memperumit masalah hanya akan membuang waktu dan usia kita menjadi sia-sia. Marilah mulai sekarang kita belajar menjadi orang yang kehadirannya dinantikan dan kepergiaannya dirindukan. Karena mencari orang yang karakter dan kualitas hidupnya diperhitungkan ibarat mencari permata di balik timbunan kaca.

(ʃƪ˘˘ﻬ) ~♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar