Rabu, 19 Januari 2011

mama


Masih kuingat betul hari itu. Suatu hari di bulan Mei tahun 1987. Aku masih TK waktu itu. Mama menjemputku ke sekolah dan ia menungguku di depan kelas. Kulihat dari jendela kelas, mama telah berada diluar. Senang sekali diriku, hari itu aku dijemput sendiri oleh mama bukan oleh pak sampur, tukang becak langganan yang disewa mama untuk menjemputku. Mama sendiri yang menjemputku.



Lalu bel pulang berbunyi, kami semua dikelas berdoa dan berbaris rapi keluar kelas. Sesampainya diluar, aku langsung berlari menuju mama dan memeluknya. Bahagia sekali perasaanku saat itu. Rasanya tak terkira. Kami lalu naik keatas becak dan disepanjang perjalanan pulang aku bercerita panjang lebar tentang apa yang aq pelajari di sekolah tadi dan mama mendengarkan dengan antusias sambil merangkulku. Sampai dirumah mama langsung mengganti pakaianku, lalu membantuku cuci tangan dan kaki kemudian kami makan siang bersama di meja makan dan mama menyuapiku.Dan disepanjang makan siang itu tak henti-hentinya aku bercerita dan bersenda gurau dengan mama. Setelah makan siang, aku lalu tidur siang dengan mama dan mama bernyanyi. Saat itu semua terasa indah. Tangan lembut mama mengelus kepalaku. Sayup-sayup merdu suaranya, membawaku terbuai ke alam mimpi saat jam tidur siang kala itu. Tangan mama, suara mama, bau harum mama, semua hanya mama



"Saa, bangun ! Jadi ga jalan ke mall?". Sepersekian detik, suara mama membangunkan tidur siangku. Siang itu, suatu hari di bulan Mei 2009. Mama membangunkanku, hari itu aq telah berjanji ke mama untuk jalan-jalan ke mall. Suatu kegiatan rutin yang selalu kami lakukan berdua. Mama sudah siap, ia sudah berdandan dan sangat cantik. Kecantikannya tidak berubah semenjak 22 tahun yang lalu. Meskipun sekarang sedikit berbeda, ia nampak lelah dan keriput mulai menghiasi wajahnya. Tetapi bagiku,mama tetap cantik.



Berdua kami menyusuri setiap lorong mall. Sambil mendorongnya di kursi roda kami berdua saling bercerita. Mama sangat antusias dan tersenyum. Diacungkan jarinya menunjuk ke arah toko pakaian yang ingin ia masuki. Sambil melihat-lihat, ia tanya pendapatku tentang baju yang ia pilih. Kami tertawa, kami tersenyum, kami bercerita. Hanya ada kami berdua. Kami benar-benar menikmati siang itu. Kegiatan belanja berdua yang mungkin hanya kami yang bisa melakukannya.



Tapi kini semua tinggal kenangan. Hari ini pas setaun mama meninggalkan kami untuk selamanya. Akan tetapi kenangan indah bersama mama, takkan pernah aku lupakan. Mama akan selalu menjadi inspirasi dan mendapat tempat istimewa di hati kami. I love you mama, your spirit will always burnt in my heart.



Your beloved son,





Risa Hardanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar